Tarik ulur. Layang Layang. Jinak jinak merpati. Apapun itu namanya lah, pasti udah ngerti. Intinya adalah nggak gampang nyerah dengan seorang cowok saat pdkt. Apa tujuannya?
Yang aku temukan adalah biar cowoknya nggak memandang rendah si cewek sebagai cewek gampangan, nantinya akan memunculkan kebanggan tersendiri buat si cowok dapetin tu cewek 'sulit', dan cowok itu nggak akan semakin mudah ngelepasinnya. That is it? Nggak.
Kebanyakan orang ngeliat ini sebagai salah satu bentuk pembuktian harga diri seorang wanita. Ketika seorang cewek semakin 'sulit' didapatkan, harga diri cewek itu semakin tinggi. Tapi yang jadi pertanyaan adalah, lantas apa yang didapatkan seorang cewek dengan status 'harga diri tinggi'? Oke, fine. Anggaplah ketika 2 orang yang lagi pdkt si cewek emang susah banget dideketin. Ketika akhirnya si cowok mendapatkan si cewek, si cowok akan segera melanggeng dengan status 'penakluk cewek', yang merupakan impian setiap pria, I think. (Oh my god, aku semakin merasa cewek itu cuma piala yang hanya pantas diperebutkan para pria).
Lalu apa? sampai disitu aja? Apa yang si cewek dapatkan dari hasil jerih payah menahan perasaan bahagia saat dikejar, dan menahan rasa kesal hampir menangis saat dibiarkan sendiri? Pasti rasanya kayak gitu kan main tarik ulur? Kita harus cape sendiri menahan segala hal yang kita rasa.
Kita nggak bisa menunjukkan kalau kita suka saat dia ngesms setiap hari, dan harus menahan kesal saat besoknya dia menghilang seharian. Kita nggak bisa menunjukkan kalau kita suka saat dia nelepon berjam jam, dan sibuk menahan diri untuk tidak meneleponnya saat dia hilang? Bukannya itu cukup bikin cape hati? Bukan si cowok yang salah ketika dia menghilang karena kita nggak pernah bilang kalau kita nggak keberatan diganggu. Kita selalu pura pura nggak butuh padahal hati menjerit euphoria. Itu semua karena dua kata, HARGA DIRI.
Semahal itukah harga diri harus dibeli? Lalu kemana perginya 'KOMUNIKASI'? Dimana kita menempatkan komunikasi pada sebuah relationship? Bukannya komunikasi adalah hal yang penting dalam sebuah hubungan? Komunikasi berarti mengeluarkan semua yang kita rasa. Tapi harga diri menghalangi segalanya.
Coba deh. Kasusnya, sepasang lovebird yang mengedepankan arti sebuah harga diri. Sang Mr.A gengsi memperlihatkan kalau dia bener bener sayang sama Miss.B. Akibatnya, Miss.B ngerasa Miss.B nggak merasa disayang. Miss.B terus ngambek dan demi harga diri, nggak pernah bilang apa yang sebenernya dia mau dari Mr.A. Then, the output is, bisa ditebak. BERANTEM. Semuanya karena komunikasi. Jadi kapan kita harus menempatkan harga diri diatas komunikasi? Dan kapan kita harus menempatkan komunikasi diatas harga diri?
Apa tarik ulur masih berlaku kalau kepercayaan bisa menguasai segalanya? Apa salah jika memang ada special case berupa percaya sama apa yang dirasakan oleh hati? Apa salah jika ternyata memang ada seseorang yang tidak perlu kita ajak main layanganpun dia akan bangga telah menjadi bagian dari hidup kita sepenuhnya? Semuanya masih berupa pertanyaan.
3 komentar:
pupuutt,,aku setujuu!!
*tiba-tiba*hahhaa,,
ini nadia put,,ntar aku link in blog mu di blog aku ahh,,hhehe,,blog aku juga di link in yah,,hohoo,,(minta2,,ga tw maluu,,haha)
bener tu put,,cewe mah kayanyah ga pernah dikasi ksmptn untuk nunjukin kalow dia suka,,pasti harus disimpen,,nunggu ampe tu cowo pdkt,,kalow mulay duluan,ntar dikirain cewe apaa gt,,huhuuu,,trus,,si cewe pasti pake acara jual mahal dulu..(udah sering nih kasus,,temen2 aku pasti cerita dan nanya saran gmana cara ngehindar yg keren tapi tetep ngasi sinyal suka,,deuuhh,,cape deehh,,(as always,,aku slalu jd tong sampah crita2,,)
dimana itu emansipasi wanitah??hahhaaa,,kok jd feminis ginih,,efek pengangguran ni kayanyah put,,hhaha
jaman skrg mah yang penting jujur aja laahhhh, asal dibatesin si jujur2 apa yang jgn diomongi..kalo suka y sukaaa, y syg y syggg, biar urusan g ribet, dan lo ama fasya sama2 tau kalo sama2 syg! (loh??!) hahahaha
yahhh sebut nama lo sas.
Posting Komentar